• Breaking News

    Minggu, 05 Maret 2017

    AHOK _ DEJAROT CUTI LEBIH AWAL DI KARENA JADWAL PILKADA DIRUBAH ..

    Gara-gara Jadwal Pilkada Dirubah, Ahok-Djarot Cuti Lebih Awal, KPU DKI Berpihak?

     BERITA TERKINI - Semakin ke sini, semakin tampak ketidak-netralan KPUD DKI sebagai penyelenggara Pilkada DKI. Ini begitu memalukan sesungguhnya dalam pesta demokrasi. Di mana si penyelenggara berlaku tak netral. Hingga, banyak ketentuan yang dirubah seenak jidat. Bahkan juga, bukan sekedar ketentuan saja yang dirubah, Jadwal Penyelenggaraan Pilkada juga dirubah seenaknya.

    Ketentuan-aturan baru juga jadwal-jadwal baru, sungguh begitu merugikan kubu Ahok-Djarot. Pertanyaannya simpel, apakah KPUD DKI takut bila Ahok-Djarot kembali memenangkan kontestasi Pilkada?

    Pertanyaan itu mesti dijawab KPUD DKI, untuk menjawab opini yang berkembang di orang-orang kalau mereka tak tidak netral, mereka berpihak ke paslon yang terkecuali Ahok-Djarot. Pasti, ini menimbulkan pertanyaan yang lain, apakah KPUD DKI ada konkalikong dengan Paslon lain?

    Malai dari ketentuan diadakannya kembali kampanye, walau sebenarnya undang-undang yang mengatur mengenai Pilkada putaran ke-2, cuma mengatakan, pada putaran ke-2 cuma dikerjakan penajaman visi-misi. Tak ada tercatat kampanye. Namun, tak tahu badai topan apa yang menempa Jakarta, KPUD DKI bikin ketentuan baru kalau bakal ada kampanye di putaran ke-2.

    Sesudah ketentuan kampanye di buat. Dibuatlah ketentuan baru berbentuk, Petahana mesti mengambil cuti. Arahnya telah terang bukan? Ini sama juga dengan sebagian fraksi di DPR RI yang inginkan Ahok tak aktif kembali jadi gubernur, lewat hak angket. Maksudnya sama, hanya lain langkah saja. Kita jadi tahu saat ini, nyatanya beberapa orang tak sukai Ahok aktif kembali sebagai gubernur. 

    BERITA AKURAT - Kenapa? Ini bukanlah mengenai kemampuan Ahok untuk Jakarta yang semakin melambung waktu ia aktif kembali. Ini mengenai rasa tidak suka kalau ada politisi jujur yang dapat memberantas “curut-curut” memakai dasi untuk mencubit duit rakyat. Politisi ini dapat bikin beberapa petinggi di DKI ketakutan bebrapa bila kemampuannya tidak bener. Ketidakhadirannya adalah surga untuk beberapa “penyuruh rakyat”.

    Didalam undang-undang yang sama, yaitu PKPU 6 Th. 2016, tak ada ketentuan yang mengatakan kalau Petahana mesti mengambil cuti. Ketentuan cuti ini seperti “tafsir” yang dipaksakan. Cuma lantaran bakal diselenggarakan kampanye, jadi ketentuan kampanye juga mesti digunakan, yaitu Petahana harus cuti dengan argumen kampanye.

    Namun. Okelah bila kalau ketentuan kampanye ada serta Petahana harus cuti sepanjang masa kampanye. Yang begitu membingungkan yaitu kenapa Jadwal Kampanyenya dirubah?

    Pada tanggal 23 Mei 2016, KPUD DKI sudah bikin Jadwal Pilkada 2017. Ini jauh-jauh hari dari penyelenggaran Pilkada. Ya memanglah mesti sekian. Sepak bola saja di buat jadwal dahulu jauh-jauh hari, baru diawali kompetisi. Serta jadwal itu tak bisa dirubah, terkecuali ada beberapa hal yang memanglah mengharuskan, seperti cuaca jelek atau bencana.

    BERITA INDONESIA
    Menurut Jadwal yang sudah ditetapkan terlebih dulu, kampanye putaran ke-2 bakal diadakan pada 6-15 April 2017. Lantas, tanggal 16-18 April yaitu saat tenang. Baru tanggal 19 yaitu sistem pengambilan suara.

    Aneh bin ajaib, jadwal itu dirubah di dalam jalan oleh KPUD DKI. Jadwal kampanye jadi dimajukan dari mulai 7 Maret-15 April 2017. Dimajukan 1 bln.. Apa urgensinya mengubah jadwal kampanye yang hingga 1 bln. penuh itu? Ini kan mengundang sinyal bertanya juga sejenis penguatan kalau KPUD DKI sangatlah tak netral sebagai panitia penyelenggara Pilkada

    Mengapa KPUD DKI menabrak tiap-tiap ketentuan bahkan juga jadwal Pilkada 2017 ini? Oleh karena itu, KPUD DKI janganlah baper bila dituding bermain mata dengan paslon lain. Juga, KPUD DKI miliki gagasan spesifik untuk menjegal Ahok-Djarot.

    Bila KPUD DKI tidak ingin dikira curang serta berpihak, jadi KPUD DKI mesti menerangkan ketidak-jelasan ini semuanya. Janganlah cuma berlindung dibalik kalimat “KPU mempunyai wewenang dalam penyelenggaraan kampanye”.
     

    BERITA TERUPDATE - ami hargai wewenang itu. Namun, bila telah sewenang-wenang, untuk apa diselenggarakan satu pesta demokrasi yang dituntut untuk adil serta transparan? Ini KPUD DKI beberapa terang tampak memihak. Serta kebijakan-kebijakan tampak merugikan kubu Ahok-Djarot.

    Namun. Dibalik semuanya kesemrautan ini. Dibalik semuanya keberpihakan ini. Ahok saya tetaplah tenang hadapi semua. Sesudah didera beragam jenis ujian, Ahok tak akan meledak-ledak seperti terlebih dulu. Ia tampak kalem serta terima saja.

    Kelihatannya, Ahok mempunyai kepercayaan yang besar kalau orang yang dapat dibuktikan baiklah juga dapat dibuktikan bekerjalah, yang selanjutnya bakal memimpin Jakarta. Seberapa hebat gagasan untuk menjegalnya, seberapa banyak beberapa orang akan menjatuhkannya, kebenaran yang bakal tetaplah menang.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    MAUSLOT


    CERIABET


    AUTOBET88